Penggemukan Sapi Potong
Foto by: sapi-bali.com |
Kebutuhan daging sapi untuk konsumsi masyarakat
dirasa semakin meningkat setiap tahunnya sesuai dengan kenaikan jumlah
penduduk di Indonesia. Salah satu usaha peningkatan pengadaan daging
sapi dalam jumlah maupun kualitasnya adalah dengan usaha sapi kereman.
Sapi kereman (Dry Lot Fattening) adalah sapi jantan yang dipelihara
dalam kandang tertentu, tidak dipekerjakan tetapi hanya diberi makan
dengan nilai nutrisi yang optimal untuk menaikkan berat badan dan
kesehatan sapi yang maksimal. Produktivitas sapi kereman dapat ditunjang
dengan pemberian pakan (hijauan maupun konsentrat) yang baik dengan
komposisi yang sesuai, penanggulangan penyakit, penanganan pasca panen
dan pemasaran serta jenis bangsa sapi dan umurnya. Faktor – faktor
tersebut sangat penting dan dapat memprengaruhi produksi karkas dengan
berat optimum, mutu daging yang baik dan mudah dijual dengan harga
tinggi untuk memperoleh keuntungan.
PEMILIHAN BIBITPemilihan sapi bakalan pada usaha penggemukan sapi potong harus memenuhi kriteria sebagai berikut :
- Bangsa sapi murni atau persilangan ( Sapi Ongole, Sapi Bali, Sapi PO, Peranakan FH, Hasil Persilangan IB dll)
- Umur 1-2 tahun
- Berat badan sapi lokal 100-150 kg, sapi persilangan 150-300 kg
Untuk memperoleh hasil produksi yang optimal maka kandang untuk usaha sapi kereman hendaknya memenuhi ketentuan sebagai berikut :
- Kandang dibangun menyesuaikan dengan jumlah dan jenis sapi.
- Kandang harus kuat, memenuhi syarat kesehatan, mudah dibersihkan, mempunyai drainase yang baik, pertukaran udara yang bebas, dilengkapi dengan tempat makan dan minum serta bak desinfektan.
- Sistem kandang berkelompok berisi 5-10 ekor dengan luas ruang 10-20 m2
- Jarak antar kandang minimal 10 m dan jarak kandang dengan tempat penampungan limbah kurang lebih 25 m.
- Pakan hijauan segar diberikan minimal 10% BB dan pakan konsentrat sekitar 1-2% dari BB. Pemberian pakan dilakukan 2 kali sehari
- Penyusunan ransum sapi potong hendaknya memperhatikan keseimbangan zat makanan yang dapat dicerna dalam ransum
- Kebutuhan energi/TDN, protein dan mineral untuk penggemukan sapi potong jantan, untuk pemeliharaan dan pertumbuhan pada tabel 1)
- Pakan tambahan yang digunakan mempunyai ketentuan yang berlaku, misalnya Urea Mollases blok /UMB ( 2 buah/bl/ekor) dan amonasi jerami ( 40% dari jumlah hijauan yang diberikan)
Berat sapi ( KG ) | SERAT KASAR % | PROTEIN % | TDN % |
200 | 15 | 13 | 86 |
250 | 20 | 11,4 | 80 |
Posting Komentar